Padat lalu lintas
Setelah menemukan wanita itu dalam gelap hening aku berpikir "mungkinkah dia yang menabrakku?" Aku tidak mau asal menuduh. Tapi benak ini selalu ingin menanyakannya "hey apa kau yang menabrakku di jalan a?" Dia seketika terdiam dan menatapku lalu bertanya "bagaimana kau bisa mengetahuinya?" Aku terkejut. "Bagaimana bisa kamu melamun menabrakku hah??" Apa yang kau pikirkan sih. Aku cukup kesal tapi ini mungkin sudah takdirku. Aku duduk dan memikirkan "sekarang apa yang harus kita lakukan?" Dia masih saja sedih. "Banyak yang kutinggalkan di dunia itu, aku juga belum sempat merasakan indahnya jatuh cinta" ini orang mentalnya kenapa sih. "Aku minta maaf karena telah menabrakku. Aku melamun memikirkan jawaban dari seseorang yang menembakku sebelum aku menjawabnya" cerita yang dia berikan cukup masuk akal tapi aku tidak terima yang begitu saja. Percuma juga menyesal sekarang, yang menjadi pertanyaan "kita ini apa sekarang".
Lalu terdengar suara laki laki dari jauh. "Kalian punya tujuan yang sama tetapi terjadi kecelakaan". "siapa disana?!!" Kataku sambil melihat sekitar yang masih gelap.
"Aku bisa kalian sebut sebagai Tuhan atau Dewa" dewa macam apa yang permainkan ciptaannya seperti ini. "Aku akan memberikan 1 kehidupan kepada kalian, tetapi kalian harus memutuskan untuk memilih siapa yang bakal hidup". "untuk apa kau memberikan hal seperti itu" banyak pertanyaan yang aku ingin ketahui. "1 untuk 2 kehidupan, lakukan kebaikan selama kalian bisa".
Tiba-tiba gravitasi terasa berat. Kami terjun bebas ke arah laut.
Comments
Post a Comment