Anak
Mimpi ini terjadi saat aku tidur di rumah sakit Dirgahayu siang hari. Saat itu kakak iparku sedang di opname sakit karena anak di kandungannya tidak mau makan. Yah biasa seperti dulu juga saat keponakan pertamaku juga kakak iparku masuk rumah sakit yang sama. Jadi kenapa Irawati yang masuk dalam mimpiku? Aku tak bisa jelaskan tapi biar kuceritakan. Di suatu ketika, aku memiliki seorang istri secara tak sadar. Tetapi istri dan diriku ini mengalami broken home. Atau bahkan aku tak menganggap dia istriku. Dia sangat galak, judes dan pemarahan terhadapku. Raut wajahnya lebih sering terlihat benci denganku. Tapi kami memiliki seorang anak laki-laki yang pendiam. Umurnya sekitar 5 tahun dan selalu nempel dengan ibunya. Ibunya (Ira) sekarang juga sedang hamil tua. Entah kenapa dia bisa jadi istriku, namanya juga (mimpi). Saat hamil tua dia menghubungiku untuk ke rumah sakit karena ingin melahirkan. Saat aku datang anaknya sudah lahir. Astaga cepat banget kan. Kemudian dia tidak mau menyapaku sama sekali. Dia cuma menyerahkan anakku yang terakhir disuruh mengantarkan kerumahnya. Dia bisa pulang sendiri dari rumah sakit sambil membawa perabotan dan anak pertama kami. Luar biasa ibu yang tangguh. Aku gendong anak kedua ini sepertinya nakal. Dia gigit tanganku dan lari kemana-mana. Ya dia lari kemana-mana cepat sekali pertumbuhannya. Sudah seperti anak 3 tahun. Bahkan aku sendiri tak tahu namanya. Jadi kubawalah anakku yang paling kecil dan sudah sangat cepat berkembang seperti anak 3 tahun ke rumah ibunya. Aku tau tau dimana dan seberapa jauh rumahnya. Tapi aku tetap jalan melewati tebing saat anakku mau melompat. Sungguh gila yang dilakukannya. Apa setiap hari dengannya akan seperti ini? Saat tiba dirumah ibunya yang seperti ruko yang berjualan bakso. Astaga istriku seperti manager disana mengatur penjualan bakso. Aku pikir ini seperti usahanya, atau istriku lah yang jadi ownernya. Saat kutaruh anakku itu dia berlari ke arah ibunya. Sungguh anak ini cepat sekali berkembang. Dan baru kali ini lah kulihat Ira menggendong anakku yang paling kecil itu sambil tersenyum.
Comments
Post a Comment