Setumpuk pakaian

Kalau aku sudah marah betul,  aku jadi sangat galak. Saat itu aku sangat benci betul denganmu, kau merendahkanku. Dendam ini sangat parah. Kenapa kita bisa dekat? Apa kita tinggal serumah itu?  Tapi aku merusak semuanya. Alasanku padahal cuma itu "kebencianku padamu" seperti kau mengkhianatiku, merendahkanku dan akhirnya menjauhiku. Tapi kamu datang lagi demi setumpuk pakaianmu yang tertinggal dirumahku. Dibungkus dalam plastik, kamu rela melawanku untuk mendapatkannya.  Walaupun ada pertandingan busana 4 lawan 4, busana apa itu 2 merah 2 putih. Walaupun lampu sudah mati dan gelap. Aku simpan pakaian itu dalam kamarku kau tetap menerobos masuk. Aku berkata kasar padamu karena dendam,  kau juga mencoba menawan barangku tapi kurebut kembali dengan kasar. Di hadiah terakhir yang diberikan kepada kita,  kau menggunakan mainan lentera lampion milik temanku untuk mendekatiku. Aku merusaknya walau aku tau itu milik temanku, aku meretakkannya dan berkata "rasakan itu dalam kesendirian".

Sungguh ini kah yang aku inginkan?
Artinya aku belum berubah sama sekali. Sungguh kejam.
Atau inikah alasan agar kamu tetap disini?
Artinya aku cuma mau kamu jujur dan mengerti perasaanku.
Tapi tetap caraku kasar sekali.
Coba saja aku memilih untuk ikhlas?
Artinya cerita tidak akan sepanjang ini.

Comments

Popular Posts