Araburu
Anime satu ini memang membuatku sangat terkejut. Plot twist di episode terakhir dan pesan yang tersirat tersampaikan kepadaku. Aku hampir saja merendahkan lagu dari CHiCO with Honeyworks ini karena digunakan sebagai opening. Tetapi setelah melihat sampai akhir semua masalah itu berasal bukan dari 5 karakter utama. Para gadis ini merupakan karakter utama dari tujuan pesan yang ingin disampaikan. Bagaikan sebuah warna para gadis dalam anime ini bertemu dengan noda. Noda ini lah yang tidak kusadari sepanjang menonton 11 episodenya. Saya berargumen sendiri mengira yang bermasalah itu adalah para karakternya. Tidak demikian, noda ini lah yang menciptakan, membangkitkan, atau mendukung sisi gelap yang ada pada masing-masing karakter. Di awal episode mereka mencari nama buat noda yang timbul ini. Malah sebagian karakter terlalu overthinking dan membangkitkan emosi baru dalam diri mereka. Seperti sikap ingin mencoba hal baru yang sebenarnya tidak mereka inginkan. Sebagai penonton aku sendiri bingung kenapa mereka terlalu memikirkan hal kecil itu sepanjang episode. Aku merasa bosan saat para gadis ini ingin melewati dinding yang belum waktunya mereka ketahui. Mereka memberontak terhadap teman dan orang yang lebih tua dari mereka. Mereka ingin mengetahui dengan segala cara sedangkan perasaan mereka tidak menginginkannya. Semuanya berlawanan, ada satu hal yang membuat mereka melupakan noda tersebut adalah saat perang bantal. Warna mereka kembali menjadi putih. Pada akhirnya mereka sadar, novel yang mereka baca terlalu vulgar dan memberikan rasa penasaran yang sangat tinggi hingga menodai mereka. Para gadis ini sebenarnya berwarna putih tetapi di nodai dengan novel pergaulan bebas yang tidak mereka inginkan. Kesimpulannya para gadis yang murni ini ternodai oleh novel vulgar yang menjadikan mereka terbawa perasaan.
Comments
Post a Comment