Dive with newbie #1

Bab 1

Game open world adalah sebuah genre yang paling kusuka dalam sebuah permainan, dimana kita bisa berpetualang kemana pun kita mau dengan map yang luas. Sejak aku masuk sekolah jurusan IT, aku selalu bermimpi dapat membuat sebuah game open world yang memiliki banyak fitur. Kini impian itu hampir tercapai, setelah lulus kuliah aku mendaftarkan diri di sebuah perusahaan bernama Develop Button Company (DBC) dan telah bekerja selama beberapa tahun. Aku telah banyak membantu pengembangan game untuk mengatasi bug atau error yang ada dalam game. Kali ini DBC melakukan proyek pembangunan game open world pertama mereka bernama Dive Wonder Dragon. Sebagai anggota tim pengembang aku diperbolehkan bekerja dari rumah. 

Model beta sudah diluncurkan, perusahaan membentuk tim penemu bug atau penguji game sebelum game ini diluncurkan. Disana aku bertemu seorang wanita dengan name tag bernama Nakajo. 

"Namanya kayak Jepang gitu, tapi suka main game ya?"

Aku keceplosan mengatakannya, dia malu. Untung saja karyawan magang jadi belum tentu bakal tahan kerja disini. Matanya melihatku, wanita ini bakal berbahaya gak sih. Jangan di dekatin deh.

Setiap karyawan penguji game diberi hak membuat 1 akun untuk menguji permainan. Dalam game ini dibuat banyak fitur yang mengandung unsur kehidupan, seperti rasa lapar, haus, kantuk, dapat memiliki sebuah pasangan atau partner yang bisa dijadikan istri, membangun rumah dan furniturnya atau berpindah pindah tempat, terdapat guild, dan monster. Genre game ini sangat luas tanpa batas tapi tidak memiliki story quest. Karena pihak perusahaan takut jika ada story maka akan ada ending. Lalu didalam game tidak ada level hanya ada status atribute yang didapat dalam quest. Quest nya tanpa batas karena selalu ada perubahan setiap harinya. Reward dari quest berupa point quest yang digunakan untuk meningkatkan atribute dan skill. Maka terdapat guild yang memberikan quest dengan reward point yang tinggi.

"Begitu penjelasan terhadap game ini, sekian dari saya, terima kasih"

Setelah memberikan pengarahan para penguji game diberikan hak menggunakan komputer dalam perusahaan. Mereka akan bekerja selama 4 jam dan membuat laporan yang dikirim ke email tim pengembang. Dari situ lah aku mulai bekerja. Pimpinan tim pengembang membagi tugas dari laporan yang dikirim penguji. Aku mendapat email terusan yang dibuat Nakajo. Sial kenapa bisa seperti ini. Dia membuat karakter wanita bernama Ruri, dan banyak sekali yang dia tulis. Aku membalas email nya.

"Terima kasih atas laporannya"

Duh bakal berat hariku.

"Sama-sama"

Dia membalas pesanku. Tak terduga. Yosh jadi tambah semangat. Ada beberapa bug yang tidak kumengerti darinya dan aku putuskan untuk melihat langsung. Dengan membuat karakter bernama Lore aku ikut login dan menuju ke tempat yang dilaporkan Nakajo. Aku menambahkan karakter Nakajo kedalam daftar teman dalam game.

Ke esokkan hari yaitu hari kedua dari Nakajo untuk bekerja dia mengirim email langsung kepadaku bahwa dia menerima pertemanan ingame semalam. Aku jadi sering membahas banyak hal tentang game dengannya. Saat makan siang dan saat pulang juga. Walau masih cuma dalam hal email. 

"Kau bisa menjadi apa saja dalam game ini asalkan tekun untuk membentuk karaktermu"

Lalu hal tak terduga dia katakan. 

"Aku ingin jadi dewa"

Aku tertawa tentang keinginannya. Semoat tetpikirkan gimana misalnya ada dewa dalam game ini dan itu aku. Bakal seru game ini tapi sebagai pengembang tidak boleh melanggar etika imbalance seperti itu. Aku memutuskan untuk melanjutkan pekerjaanku dirumah. Aku memang punya salinan game ini untuk menunjang pekerjaanku. Di apartemen yang biasa ini aku hidup sendiri dan mulai pekerjaan kembali. Tetapi menjadi dewa adalah hal yang mustahil dilakukan. Karena jika ketahuan dalam cheating maka aku karakter langsung dihapus. Nggak masalah kali ya selama masih model beta aku berbuat curang. Aku memasang fitur point quest tanpa batas dalam karakter Lore. Dan semua menjadi gelap.

Aku melihat sekitarku menjadi gelap dan komputer yang kugunakan bercahaya menyilaukan. Saat aku membuka mata aku seperti dalam keadaan virtual reality dalam game Dive Wonder Dragon. Astaga mungkin aku terlalu lelah bekerja, mungkin juga ini mimpi. Aku mencubit pipiku terasa sakit. Kaget. Kenapa hal ini terjadi. Aku masuk kedalam game.

Ada tombol seperti melihat menu dalam game ada skill, inventory, dan lainnya seperti di game. Hanya tombol untuk log out nya tidak ada.

"Aku tidak tau harus apa, hmm.. ini tombol map ya?"

Melihat peta yang luas sekali dan aku membuka fitur skill.

"Hmm udah ada pointnya yaa, tapi banyak sekali untuk starting game.. bukannya cuma 3 poin ya? Padahal belum kugunakan sama sekali sejak pertama main, malah menjadi 9 begini"

Saat aku coba menggunakan point nya, hal mengejutkan terjadi. Pointnya tidak berkurang. Aku gunakan untuk vit agar maksimum hp ku bertambah tapi pointnya tidak kurang. Masih tetap 9.

"Aku jadi dewa! Hahaha"

Aku gunakan point untuk agility dan skillnya bertambah. Aku mendapatkan skill untuk berlari. Dan aku mulai berlari ke sana kemari. Game ini menakjubkan, aku kagum melihatnya. 

"Rebanastre plain ya? Berarti aku dekat kota rebanastre ke arah barat sepertinya." 

Dalam game ini ada status lapar haus dan kantuk. Sepertinya aku memang harus menjadi stabil tubuh ini, karena sekarang aku merasa lapar sekali. Coba aku lihat kehutan sana mungkin bisa menemukan sesuatu untuk dimakan. Ada berry liar, saat kupetik muncul notifikasi seperti dalam game.

"Mendapatkan Berry x1"

Memakan ini saja tidak cukup. Sampai habis kupetik berry ini cuma menambah setengah bar di status lapar. Kurasa aku mau makan yang berat berat. Aku membutuhkan skill inspect agar dapat melihat berapa banyak point lapar yg kudapatkan. 

"Apa ada yang mencariku ya diluar sana? Gimana kerjaanku nanti?"

Semua itu membuatku lelah, jam menunjukkan 3.07 sama seperti dunia nyata game ini juga berjalan dengan waktu yang sama. Mungkin aku tidur disini saja. Di bawah pohon dekat berry  yang kupetik tadi aku tertidur.

Aku membuka mata dan masih melihat kalau aku masih di dalam game ini. Waktu sudah menunjukkan jam 7.45 aku bakal terlambat kerja.

"Apa yang terjadi diluar sana ya? Harusnya hari ini ada meeting dengan tim lain. Apa yang harus kulakukan?"

Aku berpetualang dan meningkatkan skill dengan minimal 1 point agar tidak ada curiga dari sistem keamanan. Game ini punya banyak sekali fitur, fishing, crafting, cooking, blacksmith. Segala yang kuketahui dasarnya sudah kukuasai. Tiba tiba muncul notif. 

"Ruri telah login"

Aku baru ingat kalau pertemananku diterima olehnya. Coba chat ah.

"Hay"

Astaga singkat sekali.

"Astaga kakak dimana? Pimpinan kakak mencari tuh, ditelepon nggak bisa"

"Aku tidak bisa hadir"

"Kenapa?"

Mungkin kalau kujelaskan sekarang dia bakal tak mengerti. Aku harus mencari cara agar aku tidak keliatan gila olehnya. 

"Apa kamu ada waktu sepulang kerja nanti? Datanglah ke apartemenku. Kunci cadangan ada kurekatkan dalam kotak surat. Setelah ini jangan kaget apapun yang terjadi didalamnya. Segera login game lagi dan temui aku."

"Siap, laksanakan"

"Ruri telah log out"

Dia langsung pergi gitu aja. Padahal jam kerja nya belum selesai. Apa yang dilakukannya. Setengah jam berlalu.

"Ruri telah login"

Wah dia masuk lagi. Mungkin habis istirahat.

"Kamu selesai makan siang ya?"

"Kakak dimana?

"Lho?"

"Aku dikamar kakak, cuma gak ada siapa-siapa, cuma komputer menyala dan menjalankan gamenya, jadi aku login di komputer kakak."

Jadi tubuh dan jiwa ku terbawa masuk ya. Ya sudahlah.

"Jiwa dan tubuhku terjebak dalam game ini"

Comments

Popular Posts