Dive with newbie #2
"Jadi secara logika aku masuk dalam game"
Ruri tampak diam saja.
"Heii apa kamu masih disana?"
"Masih.. Aku cuma tidak tau kalau kamar kakak rapi seperti ini.. Padahal kalau kerja itu berantakan"
"Jangan samakan di tempat kerja dengan apartemenku dong.. Benda-benda disitu jarang kugunakan karena jarang dirumah.. Mungkin ada yang berdebu tapi kamu tidak melihatnya"
Ya benar aku jarang sekali dirumah. Mungkin dirumah cuma tidur bangun dan berangkat lagi. Akhir-akhir ini saja pimpinan memperbolehkan untuk menyalin dan mengirim kerjaan via email.
"Nah Ruri apa aku bisa bertemu denganmu?"
Jujur saja aku tidak pernah melihat karakter player lain disini. Hanya NPC.
"Ya kita bertemu di kota Sierra"
Saat aku liata map, kota Sierra merupakan salah satu kota netral aman dari monster dan bagus untuk petualang awal karena lengkap dengan berbagai toko. Setelah membuat karakter kita bisa memilih kota mana yang ingin dijadikan awal petualangan. Pertama ada Sierra, kota yang berada dibawah gunung daerah utara berbatas dengan hutan Cormick di arah tenggaranya. Kedua ada kota Mideel berada di timur berbatasan dengan hutan Cormick juga. Dan ketiga ada kota Artolia berada di arah barat. Sedangkan aku berada di dekat hutan Cormick sedikit ke barat laut maka tiba di Sierra.
"Ya aku akan kesana"
Segera aku melakukan perjalanan. Skill berlari dan melompatku penuh jadi bisa berlari cepat dengan sedikit stamina dan melompat sangat tinggi. Tetapi saat mendekati kota aku tidak menggunakannya. Aku tidak ingin dilihat oleh penduduk bakal bisa menjadi bug.
"Aku sudah tiba di gerbang"
"Berjalan lurus ke alun-alun kota, karakterku rambut pirang baju dan topi beret putih pasti mudah dikenali"
Ya wajar saja mudah dikenali karena teksture untuk Player dan NPC kan beda jauh. Dari jauh pun sudah terlihat kalau Ruri duduk di dekat air mancur. Warnanya sangat putih indah.
"Apa kita akan tetap menggunakan fitur chat walau kau sudah di hadapanku?"
Ada fitur party yang dapat membuat 4 orang dalam 1 party berkomunikasi melalui mic di dunia nyata, voice chat. Jadi tidak perlu mengetik lagi chat, dan hanya bisa didengar didalam party itu sendiri walaupun mereka berada sangat jauh dari map.
"Bikin party yuk?"
"Lore mengundang party? Terima/Tidak"
Ting.
"Emm halo halo.. Apa ini berfungsi? Ruri Ruri.. maksudku Nakajo?"
Aku tidak tau apa yang dia lakukan disana kurasa saat party mic dan speaker akan otomatis on. Komputer yang kugunakan tidak kupasang headset pasti suaraku keluar di speaker.
"Terdengar kak.. Tadi aku mencari headset yang ada micnya"
Suaranya Nakajo. Suara indah sekali walau seperti terdengar ada nada ketus didalamnya. Jelas dia orang yang serius.
"Banyak yang ingin kutanya.. kenapa kakak terjebak dalam game ini?"
Lalu aku menceritakan semua hal dari awal aku pulang kerja kemarin.
"Begitulah ceritanya, anu Nakajo, apa kamu melihat handphone ku? Sepertinya di atas ranjang"
"Ah ketemu. Mati."
Wajar saja. Mungkin ada puluhan panggilan didalamnya.
"Coba kau hidupkan passwordnya 2412 beri kabar ke pimpinan kalau aku sakit. Aku tidak tau harus ijin seperti apa lagi. Pekerjaanku bakal terbengkalai kalau begini."
"Bagaimana dengan pekerjaanmu Nakajo? Kurasa ini belum jam pulang kerjamu."
"Ah aku ijin kak, aku bilang kalau perutku kambuh karena salah makan. Dan mereka percaya begitu saja"
Wah anak ini masih magang saja sudah berani membolos. Tapi cuma dia yang bisa kuharapkan.
"Nakajo. Kenapa Ruri?"
Ah aku sudah lama sejak melihat daftar teman game yang cuma 1 ini aja dan bertanya-tanya kenapa Ruri.
"Ruri nama belakang ku kak. Nakajo Ruri"
"Begitu ya, bukannya agak aneh membawa nama asli dalam game?"
"Kan saya masih penguji game jadi saya ingin nama saya ada pertama kali dalam akun game ini. Lalu kenapa Lore?"
Dia malah tanya balik.
"Lore itu dalam Inggris-Jerman abad pertengahan berarti pengetahuan"
"Kukira nama belakang juga Gake Lore"
Lucu juga namaku kalau digabung dengan nama game.
"Haha haha.. Aku ingin membuat kontrak denganmu. Aku kamu bisa programming?"
"Jadilah penggantiku disana, kamu boleh menggunakan semua fasilitas di apartemenku, sampaikan ke pimpinan kalau aku tidak bisa bekerja di kantor karena penyakitku. Setelah pekerjaan magangmu, kesinilah bantu aku dalam menguak bug. Pendapatanku akan kubagi denganmu."
Cuma dia yang tau rahasiaku jadi cuma dia yang kuharapkan.
"Baiklah. Aku terima."
Senang sekali aku. Satu masalah telah diatasi, sekarang aku tinggal mencari cara keluar dari sini. Dari game ini.
"Kruuuuk"
Sepertinya makan buah saja tidak cukup bagiku. Biarpun aku termasuk curang dalam game tetapi aku tetap saja miskin. Aku tidak mencurangi uang disini.
"Bagaimana kalau kita makan dulu kak?"
"Hehe kamu tau ya kalau aku sedang lapar. Tapi aku tidak punya uang, sejak kemarin aku cuma makan buah dan keliling map saja"
"Ah aku lupa kalau tidak punya uang juga"
Sepertinya makan buah dulu.
"Lebih baik kita bekerja di guild, disana penghasilannya bagus"
Walau mungkin belum banyak misi yang diposting karena masih tahap uji coba. Kami pergi menuju guild yang memiliki lambang sendiri di atas pintu besar mereka. Seperti yang kuduga cuma ada NPC mungkin saat rilis nanti akan banyak player kesini.
"Kita ambil misi ini Ruri, menangkap kodok Swike, NPC Gyosil. Kita harus menemuinya dulu."
Kami menuju pasar dan menemui penjual Gyosil. Dia mengatakan ada rawa di dalam hutan Cormick. Disana kami bisa menemui kodok Swike. Menangkap kodok saja tidak memerlukan perlengkapan khusus. Jadi kami pergi keluar kota dan menuju hutan Cormick. Kodok Swike termasuk salah satu bahan yang bisa dimasak dengan skill Cooking. Selama sehari kemarin aku mendapatkan skill Gathering, Inspecting, Crafting, Camping, Packing, Mapping, Weeding, Cleaning, Lumbering, Washing, Fishing, Hunting.
"Ya itu kudapat selama seharian dalam hutan ini, tapi aku tidak menemukan adanya rawa"
Hutan Cormick merupakan salah satu sumber daya yang mudah bagi pemula. Coba aku keliling ke daerah yang belum ku peta kan ini. Dan tentu saja aku menemukannya. Daerah kecil seperti perairan dalam map. Dari sini sudah terlihat kodok swike.
"Kita cuma diminta 10 ekor saja kan?"
Setelah menangkap 10 ekor, kupikir aku bisa menangkap lebih untuk mencoba memasaknya sendiri. Jam didalam game ini berjalan dengan dunia nyata. Jadi saat sore di game juga sore. Sedangkan saat malam monster akan lebih ganas. Untuk mengurangi pemain yang bermain di saat jam malam. Sedangkan cuaca bersifat random karena itu ada NPC yang dapat melihat ramalan cuaca, berada didalam beberapa kota. Maka dari itu quest diberi jangka waktu beberapa jam atau paling lama beberapa hari. Kali ini kami diminta untuk menyerahkannya sebelum senja. Untuk dapat bertahan di luar kota skill camping diperlukan agar menjauhkan dari monster yang agresive di malam hari. Saat log out disarankan untuk log out di camp atau dalam kota, karena saat login kembali karakter akan spawn di tempat terakhir log out.
"Waktunya menyerahkan kodok ini Ruri."
Kami diberi imbalan 1 silver. Mata uang di dunua ini berupa Copper, silver, gold. 10 copper sama dengan 1 silver, 10 silver sama dengan 1 gold. Sama saja dengan menghargai 1 kodok 1 copper. Tetapi Gyosil adalah penjual makanan jadi kodoknya dimasak dan dibumbu jelas memiliki harga tinggi dibanding masih hidup. Aku tidak tau kalau NPC juga memiliki skill tapi mereka tidak menyadari seperti seorang player.
"Apa kamu mau pulang Ruri, mungkin orang tuamu mengkhawatirkanmu"
"Kalau begitu sampai jumpa besok di jam kerja kak"
"Besok mampir lagi ya untuk bantu ngerjakan bug nya"
"Ruri telah Log Out"
Jadi sendiri lagi di kota ini. Aku coba untuk belajar memasak menu baru dengan kodok ini. Aku coba cari bumbu di pasar dan membuat kemah di luar kota. Kalau didalam kota menggunakan penginapan membutuhkan biaya, daripada uang digunakan untuk percuma lebih bagus buat kemah sendiri. Memang saat menyewa penginapan semua disembuhkan, dapat makan, dan bisa menggunakan pemandian.
"Tetapi lebih gratis kemah sendiri"
Aku tidak sabar besok bertemu dengannya lagi. Aku memutuskan untuk tidur saja dimalam hari. Di pagi hari aku memilih untuk memasuki hutan mengumpulkan bahan appun yang bisa dibawa. Skill packing memperluas inventory dan quantity, terasa seperti tak terbatas.
"Sudah mendekati jam kerja Nakajo, aku akan mendatangi tempat terakhir login nya"
Tak selang menunggu lama dia sudah login. Sepertinya dia rak sabar bertemu denganku. Hehe.. Aku mengajak untuk party.
"Selamat pagi Ruri"
"Gawat kak!"
Kaget sekali aku dia langsung bernada tinggi seperti itu.
"Tenang dulu, jelaskan secara perlahan"
"Minggu depan game nya akan dirilis"
Apa itu sebuah bencana?
Comments
Post a Comment