12 Holy Stone Ch 10




Tempat kau tinggal
                Fairytail.. Sebuah guild yang baru dibangun yang sudah dikenal masyarakat ini menjadi tempat tinggal kami..

Vaan : Pagi Ashe..
Ashe : Pagi..
Vaan : Seperti biasa kau bangun duluan..
Ashe seorang perempuan yang berambut silver dipundak ini adalah orang pertama yang membantuku membangun guild ini..
Neal : Bau sarapan pagi..
Shari : Kakak kau kesiangan lagi..
Neal : Aku baru siap selesai mandi Shari..
Neal dan Shari Kakak beradik yang pertama kutemui saat menuju kota sihir.. Saat terdampar di gurun kami bertemu adik nya.. Rambut merah adiknya yang menarik perhatian aku dan Ashe waktu itu.. Saat dia cerita kakaknya ditangkap kami langsung menyelamatkannya..
Mira : Pagi Neal..
Neal : Eh.. Mira.. Pagi juga..
Mary : Hey aku tidak mengijinkan kau terlalu dekat dengan kakakku..
Mary dan Mira salah satu kakak beradik yang kami temui dalam hutan.. Adiknya Mary sangat galak bertolak belakang dengan kakaknya.. Dia hampir membunuhku.. Rambutnya hitam yang panjang itu kini dipotong pendek meniru Shari.. Dan mereka saling berteman.. Walau Mary lebih tua dan berkuasa..
Don : Lihat nak.. Aku mendapatkan ikan..
Shari : Wah ikan yang besar paman..
Ashe : Mau kita apakan ikan ini?
Vaan : Direbus enak rasanya..
Neal : Yeah direbus..
Paman Don merupakan seorang pandai besi yang memiliki rumah ini.. Sekarang rumah ini diubah menjadi gedung guild.. Umurnya udah menua dan rambutnya hampir utuh memutih..
Mira : Nah sudah diputuskan master kita.. Ikan ini akan direbus..
Dan aku sendiri? Pria muda yang jatuh hati saat melihat perempuan dengan rambut silver disini.. Ashe.. Mungkin rambut kuning emas ku ini tidak bisa menyamai warna rambutnya.. Tapi tidak ada salahnya.. Kalau Neal dan Mira bisa dekat kenapa aku tidak..
Neal : Apa yang kau lihat Vaan.. Ashe yaa?
Vaan : Ehmm.. Makanan..
Neal : Hahaha.. Sudah kukira.. Apa! Makanan?
Vaan : Hahaha..
Beginilah hari-hari kami bersama didalam guild..
Vaan : Nah Neal.. Bagaimana keadaan kita sekarang?
Neal : Yah.. Kita berjalan normal.. Permintaan mudah hingga menengah selesai dengan cepat.. Keuangan lancar..
Vaan : Bagaimana dengan Mira?
Neal : Yah.. Dia sudah mengalami kemajuan.. Kecerobohannya sudah berkurang..
Vaan : Sudah sepantasnya.. Tapi sekarang kita bisa berpetualang kan dan guild bisa dipimpin sementara olehnya..
Neal : Yah.. Aku sangat ingin berpetualang..
Vaan : Oya.. Bagaimana dengan permintaan kelas atas?
Neal : Aku sudah menggolongkan permintaan tersebut.. Beberapa ada yang tidak masuk akal..
Vaan : Beberapa? Bagaimana dengan sisanya?
Neal : Sisanya mustahil..
Vaan : Hahaha.. Kita perlu mencobanya kan?
Neal : Yeah..
Vaan : Bagaimana dengan bunga edelweiss?
Neal : Sekarang sudah tumbuh baik.. Mira merawatnya dengan baik.. Apa lagi yang kau khawatirkan?
Vaan : Emm.. Tentang samurai waktu itu..
Neal : Samurai yang dari Isabel..?
Vaan : Bagaimana kabarnya dia?
Neal : Samurai dari Isabel tidak menampakkan dirinya saat terakhir kita melihatnya.. Setelah pertarungan terakhir pedang mythrilmu terlihat retak parah.. Paman Don bilang kalau bahan yang digunakan itu sangat langka.. Sulit memperbaikinya..
Vaan : Yah tidak apa.. Aku masih bisa menggunakan satu pedang..
Neal : Tapi itu menghilangkan ciri khasmu.. Dan apakah yang dikatakan Mira benar tentang kau bisa menarik mist sekitar..
Vaan : Aku tidak tau tentang itu.. Terjadi begitu saja..
Neal : Kau perlu melatihnya Vaan..
Vaan : Huh.. Iya-iya.. Sepertinya aku perlu udara segar..
Melihat cahaya diluar segar rasanya.. Padang savana, sungai dan taman bunga.. Sangat alami..
Vaan : Tempat ini sudah berubah sejak aku pertama kali kesini..
Ashe : Ya Vaan.. Sudah berubah sejak kita kesini pertama kali..
Vaan : Ayo kita menyelesaikan misi Ashe.. Aku ingin melatih diriku..
Semakin sering permintaan dipasang di buletin kami.. Hingga permintaan untuk membunuh monster pun ada.. Rumor mengatakan monster tersebut meresahkan warga.. Tetapi tidak ada yang mau mengambil permintaan tersebut..
Vaan : Mari selesaikan ini Ashe.. Tertulis ada sebuah tomato yang mengganggu karavan menuju kota..
Ashe : Tomato? Tomat?
Vaan : Wah iya.. Lihat gambarnya.. Bukankah itu tomat yang besar.. Bagaimana dia bisa mengganggu?
Neal : Rumor mengatakan tomat hidup itu merupakan sebuah pemimpin monster..
Vaan : Hahaha.. Neal.. Sudah kuduga hal semacam ini mendekati mustahil..
Neal : Sebagai hunter kukira ini misi yang cocok buatmu..
Vaan : Apakah kau mau ikut?
Neal : Nah.. Aku sedang ada kesibukan mengikuti sebuah kontes..
Vaan : Kontes apa?
Neal : Kontes menjadi Machinist..
Vaan : Machinist?
Ashe : Machinist merupakan kelas penembak senjata..
Neal : Hadiahnya luar biasa.. Aku menginginkannya..
Vaan : Haa? Paling hadiahnya chocobo lagi..
Neal : Hahaha.. Bukan Vaan.. Kali ini berupa Altair..
Vaan : Alatir?
Neal : Altair Vaan.. Itu sebuah senjata.. Kau mungkin tidak bisa menggunakannya..
Vaan : Yah.. Semoga sukses kalau begitu.. Ayo berangkat Ashe..
Permintaan tersebut mengatakan monsternya berada di barat kota ini.. Gerbang barat.. Dekat gunung yang memisahkan padang savana dan padang pasir.. Rumor juga mengatakan ada sebuah tempat yang selalu tertutup badai pasir yang menyembunyikan monster didalamnya..
Vaan : Nah.. Gurun.. Bgaimana kita menemukannya?
Ashe : Entah Vaan.. Disini dikatakan mereka suka menyerang karavan yang lewat..
Vaan : Dikatakan juga dia pemimpin sekumpulan monster.. Bagaimana cara memancingnya?
Ashe : Wah.. Disini ada alamat peminta yang pernah melihatnya.. Ayo kita kunjungi dulu..
Vaan : Kenapa kau tidak bilang dari tadi..
Saat kami menuju ke petitioner atau pemohon monster ini dia hanyalah seorang pembawa karavan.. Tidak kusangka dia adalah Vincent.. Seorang pemohon dari misi pertamaku..
Vaan : Vincent.. Kau kah itu?
Vincent : Ah Vaan.. Senang bertemu denganmu..
Vaan : Lama kita tak berjumpa dengannya kan Ashe?
Ashe : Senang bisa bertemu kembali..
Vaan : Kukira kau akan diluar kota..
Vincent : Aku seorang pedagang Vaan.. Wajarlah aku bisa keliling kota.. Saat aku kembali ke kota ini aku bertemu dengan monster itu..
Vaan : Ah.. Yang kau kirimkan ke guild kami itu?
Vincent : Iya.. Tak kusangka itu adalah guildmu.. Aku hanya iseng mencoba ke situ.. Karena Sandsea sekarang tidak terlalu tertarik dengan misi..
Vaan : Tidak apa Vin.. Aku senang bisa membantumu lagi.. Jadi bagaimana caraku menemukan monster ini?
Vincent : Hahaha.. Yang kutahu monster ini senang menyerang karavan.. Mungkin mereka mencari makanan di karavan itu..
Vaan : Kau diserang saat membawa karavan itu kah?
Vincent : Yaa.. Kini aku tidak bisa keluar kota membawa daganganku jika mereka masih disana..
Ashe : Vaan..
Vaan : Ada apa Ashe?
Ashe : Aku punya ide..
Saat Ashe menceritakan semua rencanannya aku meminta bantuan dari Vincent.. Ia sangat senang bisa ikut bergabung dalam rencana.. Kini matahari sudah berada di posisi tengah.. Menandakan hari sudah sangat siang.. Kami bergegas memulai rencana..
Vincent : Apa ini akan berhasil..?
Vaan : Benar kata Ashe.. Jika dia senang dengan karavan.. Berarti kita hanya perlu karavan.. Walaupun tidak ada isinya.. Jadi jangan ragu dengan hasilnya..
Ashe : Decoy..
Vaan : Yaa.. Umpan.. Aku minta maaf jika meminjam karavanmu.. Tapi aku tidak menjamin keselamatanmu.. Seharusnya kau tinggal di kota aja Vin..
Vincent : Tidak tidak.. Aku sudah mengakui kekuatanmu.. Aku dengan senang hati bisa bersama kalian lagi.. Lagi pula aku sudah melihatnya jadi aku tau monsternya seperti apa..
Vaan : Benar juga.. Yah mohon kerja samanya..
 Ashe : Ada yang datang..
Vaan : Oh iya.. Tetap disini Ashe.. Jaga Vincent..
Ashe : Ya Vaan.. Ini Vaan.. Sesuai permintaanmu.. Pedang pertamamu dan Flametongue..
Vincent : Pedang itu.. Pedang pertama yang kau bawa saat menjadi bodyguardku kan? Dan itu? Kau pengguna 2 pedang..?
Vaan : Yah.. Aku menyukainya..
Vincent : Hebat..
Vaan : Oya Ashe.. Itu bukan seperti biasa yang kamu bawa..
Ashe : Paman Don memberikannya.. Katanya ini biasa digunakan oleh Black Mage..
Vaan : Tapi kau kan bukan..
Ashe : Aku cuma ingin mempelajari magic serang..
Vaan : Baiklah..
Saat monster itu datang dari jauh.. Dia benar-benar seperti tomat.. Tapi memiliki tubuh..
Vaan : Apaan ini? Fatamorgana?
Vincent : Bukan Vaan.. Itulah monsternya..
Monster yang hanya seperti tomat dan memiliki tinggi hanya selututku.. Astaga apa yang perlu kami takutkan? Lagian monster ini lucu..
Vaan : Ashe.. Lihat monster ini imut.. Hahaha..
Vincent : Jangan diangkat Vaan.. Kau bisa membuatnya marah..
Vaan : Apa?
Lalu monster itu menunjukkan maata merah marahnya.. Sungguh menyeramkan.. Dia membawa pisau kecil.. Apa ini bisa membunuhku?
Vaan : Hahaha.. Aku akan menyelesaikannya dengan cepat.. Cukup satu pedang.. Apaan nie..?
Vincent : Mereka datang..
Ashe : Vaan awas!
Vaan : Apa.. Ada kaktus Ashe.. Hahaha.. Lihat dia imut juga..
Ashe : Kaktus?
Vincent : Sudah kutuliskan disitu dia adalah pemimpin monster..
Vaan : Apakah kalian bertemen oh tomat dan kaktus.. Hahaha.. Apa! Mereka mulai menyerangku Ashe..
Ashe : Kau terlalu meremahkan..
Vaan : Apa.. Ada kaktus lagi..
Lalu kaktus itu juga ikut menyerang.. Menembakkan duri-durinya.. Ini tidak seperti kaktus biasa.. Biasanya mereka tidak menyerang kecuali mereka diserang.. Ada yang aneh..
Vincent : Mundurlah Vaan.. Kau tidak bisa melawan mereka..
Saat aku melihat kearah karavan.. Ashe sudah dikepung oleh puluhan kaktus..
Vaan : Ashe..! Bertahanlah.. Sudah kuduga.. Tomat ini menguasai mereka..
Ashe : Black Magic.. Fire..!
Vaan : Ashe.. Kau menggunakan black magic..
Ashe : Sudah kubilang aku hanya belajar.. Cepatlah selesaikan..
Vaan : Aku tidak tega membunuh mereka..
Ashe : Lakukan saja..
Para kaktus itu tetap menyerangku dengan duri tajam mereka.. Aku tetap membunuh monster-monster kecil ini.. Tetapi jumlah mereka tidak berkurang.. Mereka tetap datang dari tanah  pasir ini.. Aku harus menghentikan tomat itu.. Jalanku ditutupi oleh kaktus ini.. Duri mereka menusuk tubuhku.. Aku tidak merasakan Ashe menyembuhkanku.. Aku harus tetap berusaha..
Vaan : Aku salah menilaimu sebagai tomat yang lucu dan imut..
Senyum tomat itu menakutkan.. Ditambah pisau itu membuatnya lebih seperti pembunuh..
Vaan : Aku tidak takut denganmu.. Ayo maju..
Tidak kuduga monster kecil ini tidak punya keraguan untuk membunuh.. Kurasa tomat ini tumbuh dengan subur itempat yang salah..
Vaan : Biarkan aku membuatmu jadi salad! Dasar kau tomat!!
Tomat ini sungguh tangguh.. Mampu menahan serangan pedangku.. Aku tidak mau pedang pertamaku berakhir seperti pedang Mythrilku.. Aku  akan menggunakan Flametongue..
Vaan : Hemm.. Sulit juga membuatmu jadi salad.. Aku akan membuatmu jadi tomat bakar.. Kemari kau Barbeque!!
Setelah melancarkan serangan.. Dia tetap bisa menahannya dengan pisau kecil itu.. Hebat sekali dia.. Sepertinya ini memerlukan waktu panjang.. Aku tidak mungkin bisa menahannya dengaan lama jika lukaku seperti ini.. Aku akan menghabiskan seluruh MP ku..
Ashe : Vaan..
Aku melihat Ashe memanggilku.. Dia menyemburkan api.. Dan kutahan dengan pedangku..
Vaan : Apa yang kau lakukan Ashe? Kau mau membakarku?
Ashe : Lihat pedangmu..
Pedangku mengobarkan api yang dahsyat.. Apa maksudnya ini.. Aku merasakan kekuatan pada pedang ini.. Tanpa ragu lagi.. Aku akan membakar monster itu..
Vaan : Kau melakukan hal aneh tapi itu membantuku.. Terima kasih Ashe..
Kekutan ini berasal dari orang yang kusayang.. Aku tidak akan menyia-nyiakannya..!!!
Vaan : Fire Sword!! Flametongue!!
Monster itu masih menahannya dengan pisau itu.. Tapi lama kelamaan pisau itu retak dan hancur berkeping.. Lalu aku memberikan tebasan terakhir..

Comments

Popular Posts